Selalu saja Tuhan menurunkan kejadian beserta alasannya, baik dengan kita disadari maupun tidak. Kita hanya menjalani dan sering telat menyadari. Seringkali kita menginginkan sesuatu hal yang menurut kita terbaik atau menentukan sesuatu yang sesuai kehendak hati. Kita menyisihkan yang tak kita sukai demi hal yang kita ingini.
Tentunya kau akan berjuang sekuat mungkin mendapatkan apa yang kau suka. Menggapai apa yang kau impikan. Mempertahankan argumentasi dalam diskusi. Serta menyangkal, jika ada yang mengingatkanmu agar tak menyesal. Sebaik-baik rencana yang kita rakit, kita tak pernah bisa memastikan hasil yang tak membuat kita sakit.
Yang terjadi kita akan terus berupaya, dan terus di imbangi dengan doa. Mengambil setiap kesempatan yang ada demi meraih cita. Meninggalkan sesuatu yang menurutmu tak lagi berguna. Mencari cara agar tujuanmu cepat sampai tergapai. Lalu bersenang-senang, setelah upaya berujung lapang.
Di dalam berproses kamu tak akan semulus rencanamu. Ibarat seperti kamu tak bisa mengira kalau hujan akan tiba, jika gelap tak di iringi petir yang menggema. Banyak rintang yang akan menghadang, mengganggu jalanmu ketika kau ingin cepat sampai tujuan. Membuang waktu sejenak, untuk sesuatu yang tak kau anggap layak.
Dan pada akhirnya, kita tak mesti sampai pada tujuan kita yang pertama. Yang kita susun dengan beribu rencana. Yang kita upayakan dengan sekuat tenaga. Serta yang membangunkan kita di sepertiga malam untuk terus berdoa. Bukankah kau merasa geram? Kita hanya mendapat hasil yang di luar rencana, atau bahkan tak dapat apapun dari apa yang kita kerjakan.
Bersabarlah, kita kembali lagi pada kalimat pertama di artikel ini. Setelah berupaya dengan maksimal dan doa yang luar biasa. Namun hasilnya tak sesuai rencana. Ini bukan salahmu ataupun salah tujuanmu. Kejadaian seperti ini memang harus terjadi. Memang kau harus terima pada akhirnya. Menyesal memang perlu, tapi menyadari akan kegagalan itu lebih bermutu.
Bukan kita yang menentukan akhir, sebab bukan kita juga yang memulai awal. Tuhanlah yang berkuasa atas gagal dan suksesmu, senang dan sedihmu, serta indah dan burukmu. Kegagalan bukanlah hasil yang teramat buruk untuk sebuah rencana yang kau bentuk. Perlu di pahami lagi bahwa keberhasilan itu ada setelah kegagalan muncul sebelumnya.
Yang terbaik menurut kita bukanlah yang terbaik menurut Maha Pencipta. Lalui proses ini dengan hikmat. Menyesal lah sewajarnya. Jangan terlalu lama tinggal di dalamnya. Bersabarlah atas apa yang menimpa. Serta teruslah berupaya sampai senja tak lagi ada. Gunakan malammu untuk menyadari apa yang menimpamu. Jangan menyalahkan sebuah keadaan. Lewati moment ini dengan baik. Lalu perbaiki hal yang buruk menjadi apik.
Bangunlah lebih pagi di esok hari, lalu anggaplah kegagalan sebelumnya memang harus terjadi adanya. Sesuatu datang dengan tujuan masing-masing. Tujuan yang baik menuju tujuan yang terbaik. Buatlah toleransi dalam berupayamu di esok hari. Mulailah memahami bahwa setiap jeda itu ada sesuatu yang berguna. Bukan semuanya harus seusai dengan hati, tapi Tuhan tau lebih baik mana yang harus kau tempati. Bersyukurlah tentang semua yang ada saat ini. Teruslah berupaya. Jangan menyerah begitu saja. Tuhan ada dengan segala baikNya.
Comments
Post a Comment