Skip to main content

Semangat Pagi.

Selamat Pagi, Selamat Berbagi.

Bagaimana pagi ini? Udah bikin status berapa kali setelah kalian bangun? Hehe.

Seperti yang terjadi pada umumnya, ungkapan sederhana tersebut begitu banyak di cari di kalangan remaja saat ini. Dari orang yang terkasih tentunya. Jika gadgetmu berbunyi di pagi hari, ada chat yang bertuliskan "selamat pagi" sontak moodmu naik dan sesaat menjadi tidak malas lagi.

Bagi mereka yang belum memiliki kekasih, tetap bisa menikmati ucapan selamat pagi. Melalui menu yang berbeda di kolom aplikasi. Mereka melihat ucapan yang powerfull itu di menu status. Bahkan mereka bisa menjumpai  banyak, tak hanya satu. Namun begitu, status itu milik orang lain, ucapan yand di tuliskan juga untuk orang lain juga. Di situ kau hanya penikmat dari romantisme orang lain.

Yang bisa terjadi lagi, untuk mereka kaum sendiri. Selain melihat peristiwa di atas, mereka tak butuh orang lain untuk membangunkan moodnya. Mereka beranikan untuk membuat status sendiri bertuliskan "selamat pagi. semangat untuk diri sendiri."
Memberi selamat pagi untuk dirinya sendiri, tak di tujukan untuk orang lain yang spesial. Iya, mereka menuliskannya di status, di lihat banyak orang. Untuk dirinya sendiri. Menunggu mereka yang peka mengomentari statusnya. Ya kurang lebih seperti itu pekerjaan mereka yang mencoba laku.

Ironisnya lagi, ketika yang mengomentari statusnya adalah orang-orang yang dulu pernah menjalin hubungan dengannya. Yang dulu juga berbalas cinta bersamanya. Mereka akan tau bahwa kau sedang kesepian saat menulis itu. Bukankah mereka akan mengira kau belum lepas dari kisahnya yang telah lama sirna? Sementara mereka menunjukan rasa tak enak diri. Mencoba menanyakan sambil basa basi.

Tanggapan yang berbeda datang dari pembuat status. Sebagian dari mereka boleh jadi menerka bahwa dia masih peduli terhadap hidupnya. Muncul lagi harapan untuk kembali. Padahal maksud pengomentar hanya ingin mengubah suasana agar tak lagi datar. Ah, jomblo mah gitu. Salah mulu. Ngga semangat salah, semangatin diri sendiri biar semangat juga salah.

Jomblo mah gitu, dikit-dikit baper. Tau dari pengalaman tersebut ada chat yang muncul. Mereka melakukan lagi di lain waktu. Membuat status yang bisa menarik peduli orang-orang yang menjumpai. Menunggu komentar manis, sambil mengupayakan agar chatting dengannya ngga habis habis. Sayangnya semua tak sesuai keinginannya. Tak setiap statusmu di komentari, bisa juga hanya di geser-geser lewat saja. Bisa juga pengomentarmu sedang jalan dengan kekasihnya. Atau bisa juga mereka sedang tertawa melihat statusmu yang kau tulis berikutnya. Hahaha

Sudahlah. Berhenti menghina sebuah kaum yang populasinya meningkat setiap tahun. Perlu kita ketahui setiap pagi adalah waktu yang tepat membangun mood diri, artinya kita harus bisa menghidupkan hari agar lebih bergairah yaitu di pagi hari. Dengan berbagai macam cara. Bukan hanya dengan mendapat ucapan selamat pagi dari dia yang dulu pernah buat lara.

Caramu membangun mood bisa lebih bervariatif lagi. Seperti mendengarkan lagu favorit, jogging, bersepeda di sekitar rumah, melihat foto bersama keluarga di hp, atau membaca berita kesukaanmu. Percayalah, cara yang tadi di sebutkan setidaknya tak ada dampak buruknya dan bahagianya lebih berguna. Di banding kuotamu habis hanya menuliskan status miris.

Tragedi membuat status agar di komentari dan menjadi percakapan sampai pagi itu adalah peristiwa umum yang terjadi pada setiap orang. Jadi bagi kalian baik yang udah ngalamin maupun belum ya sadar diri aja lah. Khusus bagi kalian yang belum, mudah-mudahan ngga terkena virus kaya gitu. Ngga sampai segitunya mencari perhatian orang lain. Harus merendahkan diri di hadapan banyak orang sambil mengharap balasan dari seseorang. Ngga ada gunanya, mending gunakan kuota dan waktumu untuk hal yang lebih berguna. Yang lebih mendidik dan bermanfaat banyak untuk ke depannya. Jangan malah bertahan dalam kenangan lama.

Semua itu tak ada gunanya. Dan kalian akan menyadari setelah melewati masanya. Aku tak menyalahkan kalian jika sedang kesepian. Aku pun pernah seperti itu. Tapi harapan besar bagi kalian agar tak terlalu lama di zonanya. Akan lebih baik jika kalian lebih dewasa bersosial media. Jangan mudah tergoda dengan apa yang di sajikan layar.

Marilah menjadi orang yang pintar dalam bersosial media. Menghabiskan kuota seperlunya dan mencari informasi seadanya. Tak perlu terlalu serius memainkan gadgetmu, apapun yang di dalamnya hanyalah semu. Gunakan waktumu untuk kepentingan yang lebih mulia, layaknya mengejar cita-cita dan membahagiakan kedua orang tua.

Para Jomblo gak usah minder. Tetap semangat. Jangan terus merasa sepi. Karena bahagia tak suka menepi. Berbahagialah untuk baramai-ramai. Nikmatilah masa mudamu dengan damai. Berhentilah menggunakan istilah no status no mood. Cukup tambahkan porsi sarapanmu lalu rasakan sensasi bahagia dengan berat badanmu.




jangan lupa follow ig : jendelaluka.
Thanks :)

Comments

Popular posts from this blog

Hujan di Kaca Jendela.

Teringat sore itu, di kala hujan tak kunjung hilang dari kaca jendela kamarku. Tak sengaja ku jumpai kau di lini masa. Kau lagi. Kau yang masih terngiang di hati. Begitu sulit melepaskan saat situasi begitu tepat untuk mengenangkan. Kamu yang belum sempat aku miliki namun sudah pergi saat rasa mulai bersemi. Dengan tulisan sederhana. Kau mengindahkan hasil potretanmu yang kau tandai namanya. Hatiku sudah kebal terkait nama yang terus kau sebutkan. Yang terus kau banggakan. Dan yang terus kau pantaskan. Di banding aku yang sendiri dalam harapan. Belum ada kesempatan mengungkapkan, tapi gerak gerikmu memberi isyarat kita belum bisa bersama dalam waktu dekat. Ketika kau perlahan menghilang dan tak lagi ku jumpai dalam bayang. Kadang semesta suka tertawa melihat aku yang sendiri melamun di sudut ruang. Melihat bodohnya manusia yang berharap pada manusia lainnya. Melihat mata dan hati yang berdiskusi tentang lamanya menanti. Ku jumpai kau di kotak persegi. Berisi kata yang kau suka. Bert

Sesuatu Datang dengan Tujuan Masing-Masing.

Selalu saja Tuhan menurunkan kejadian beserta alasannya, baik dengan kita disadari maupun tidak. Kita hanya menjalani dan sering telat menyadari. Seringkali kita menginginkan sesuatu hal yang menurut kita terbaik atau menentukan sesuatu yang sesuai kehendak hati. Kita menyisihkan yang tak kita sukai demi hal yang kita ingini. Tentunya kau akan berjuang sekuat mungkin mendapatkan apa yang kau suka. Menggapai apa yang kau impikan. Mempertahankan argumentasi dalam diskusi. Serta menyangkal, jika ada yang mengingatkanmu agar tak menyesal. Sebaik-baik rencana yang kita rakit, kita tak pernah bisa memastikan hasil yang tak membuat kita sakit. Yang terjadi kita akan terus berupaya, dan terus di imbangi dengan doa. Mengambil setiap kesempatan yang ada demi meraih cita. Meninggalkan sesuatu yang menurutmu tak lagi berguna. Mencari cara agar tujuanmu cepat sampai tergapai. Lalu bersenang-senang, setelah upaya berujung lapang. Di dalam berproses kamu tak akan semulus rencanamu. Ibarat seperti

Diam, Sepi, dan Membosankan

Kisah ini di awali dari hubungan yang membosankan. Saat pesanku tak kunjung kau balas, obrolan searah dan posisiku serba salah. Cinta begitu sepi saat hati sudah terlanjur meresapi. Kegalauan muncul setiap hari di kala kau yang tak kunjung mengerti. Lelah ku menunggu pagi, sambil terus berharap kau tak bermaksud pergi. Aku bertanya salahku apa tapi kau diam saja. Aku mengajak kita untuk tatap muka, menyelsaikannya bersama namun kau tak kunjung bicara. Aku telfon berkali kali, nomormu tak bisa di hubungi. Lalu ku belikan pulsa agar kau bisa membalas pesanku tanpa ada alasan kehabisan pulsa yang mengganggu. Namun tetap saja, kau masih diam. Sampai pada sewajarnya manusia tetap saja mahluk yang mudah digoda. Sebelum kondisi seperti ini, diriku masih kuat memegang janji janji. Tapi keadaan memburuk, cinta semakin bertepuk. Waktu terus berjalan, dan kau tau menunggu itu bosan. Dari sudut lain, dari nama yang lain. Aku menyapa wanita yang sejatinya dari dulu ku memendam rasa. Awalnya aku